Rabu, 08 Maret 2017

anak kang arifin sang petualang

alhamdulillah hirobbilalamin..
telah lahir putra generasi kang arif
pada tanggal 12 februarri 2017
hari minggu.
Putra pengasian yg di beri nama oleh kang arif sendiri yaitu Raffa dan Daffa.
" raffa dan daffa ialah anak ke 2 dari kang arif dari ibu ikhe hendrini .dan anak pertama yaitu arin seftiyani ber umur 5 tahun..
kelahiran 13 seftember 2011
.
Kang arif menikah pada tahun 2010
tanggal 10 desember
"
dan semoga untuk kedepanya lagi kang arif beserta keluarga kerabat dan saudara sekalian di beri kesabaran ,rezeki dan karunia.. amin yarobbal alamin.
.

Senin, 06 Maret 2017

abdul kodir panglima sang petualang 2

melakukan apa yg seharusnya di lakukan..
berubah itu karena menjalankan
bukan hanya menanyakan...
sebuah jawaban bisa di mengerti karena di jalankan... bukan karena tulisan..
seperti itulah..
kadang manusia hidup itu menuruti apa yg ada di texs... harus A dan harus B
sehingga manusia itu mempersulit dirinya sendiri.... mencari jawaban yg ada di buku
sedangkan jawaban yg tepat adalah diri kita sendiri. melakoni segala sesuatunya dengan loyal.. pengertian hidup ialah banyaknya kita terjatuh...
sehingga membuat kita semakin berfikir dalam kegagalan... ternyata kegagalan itu manis.
.
manusia sering membuat kesalahan.
dan hebatnya manusia
bisa belajar dari kesalahan itu...
.
km manusia bukan.

abdul kodir panglima sang petualang 2

untuk menjadi yg terbaik kita tak perlu hebat...
ga perlu banyak yg menyanjung kita, karena semua tak berarti apa2.. kita hanya perlu yakin  dalam menjalankanya...
"serahkan semuanya pada allah atas perantara yg ia beri kepada kita...
menjadi yg terbaik di mata allah itu tujuan...
.
hidupku hanya sementara
jgn sia-siakan hidup kita dalam keterpurukan semata, bukankah hidup itu indah bila mencari berkah...
.
kita kan buktikan.. ke indahan dunia dan akherat..
rapatkan barisan kita guncang dunia.

Minggu, 05 Maret 2017

benar dan salah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Arifin Sang Petualang ingin berbagi wawasan kepada kaum semua tentang benar dan salah.

Ya kita langsung ke titik permasalahannya salah atau benar itulah manusiawi di zaman sekarang sangat mudah orang menganggap dirinya benar Padahal dia belum tahu di mata Allah belum tentu benar
Saling menyalahkan beradu argumen menguatkan keegoisan benar ya lihat salah iya sembunyikan ya seperti itu manusia padahal sudah mempunyai tugas tapi kenapa tugas malaikat ya malaikat diambil seperti apa seperti mencatat amal perbuatan manusia menentukan surga dan neraka di alam dunia merasa dirinya yang paling benar atau yang sebenar dia merasa dirinya yang paling benar sehingga kesalahannya dia tidak bisa dia lihat sendiri tidak seperti itu lagi ya Iya maka dari itu kita harus mempelajari yang namanya ilmu kafir Apakah kafir itu kafir itu kaum yang berfikir kita harus bisa mempositifkan segala sesuatu hal yaitu dinamakan akhir kaum yang berfikir Jangan sampai kita terpedaya dalam keegoisan atau emosi yang dimiliki oleh sebagian jin dan setan yang terkutuk tausiyah kali ini nanti kita lanjut ke bulan selanjutnya ya masih disambung persatunya benar dan salah Terima kasih

Jumat, 03 Maret 2017

Bertahan menghadapi

Setiap manusia pasti merasakan yang namanya kegagalan begitu juga yang aku rasakan namun ku tetap bertahan dalam kesedihan dalam setiap masalah yang kuhadapi saat ini bukankah kita mempunyai cara untuk bisa membahagiakan diri kita sendiri Bangkitlah buka mata kalian lihat dunia di sana kebahagiaan menanti kita terima kasihnya Arifin Sang Petualang

Kamis, 02 Maret 2017

siap untuk Ritual rumah pa cecep yayat

Begitu banyak kisah misteri yg di hadirkan di rumah tua mantan bupati indramayu ini...
siap
rapatkan barisan
kita guncang dunia

Rabu, 01 Maret 2017

perpisahan yg lalu

Malam ini aku mesti pulang
Untuk segera tidur di kamarku yang gelap
Meskipun sebenarnya aku ingin tetap tinggal
Untuk menikmati bintang untuk menikmati bulan

Sebentar lagi Kasih beri aku waktu
Untuk sekadar mengucapkan selamat malam
Meskipun aku tak dapat melihat wajahMu
Tapi hembusan angin cukup menyatakan
KehadiranMu untukku

Dan sekarang aku telah tidur sendiri di kamarku
Yang gelap dan dingin penuh angan-angan
Dan sekarang aku telah pulang kembali ke rumah
Yang kotor dan kecil penuh cita-cita

Di sinilah di kamarku yang gelap ini
Aku ingin menumpahkan kerinduanku
Di sinilah di kamarku yang dingin ini
Aku ingin menangis di pangkuanMu

Hidup ilahi

Pernah kucoba untuk melupakan Kamu
Dalam setiap renunganku
Melupakan semua yang Kau goreskan
Pada telapak tanganku
Dan juga kucoba untuk meyakinkan fikiranku
Bahwa sebenarnya Engkau tak pernah ada
Bahwa bumi dan isinya ini tercipta kerana
memang harus tercipta

Bahwa Adam dan Hawa tiba-tiba saja turun
Tanpa kerana makan buah khuldi dahulu
Dan aku lahir juga bukan kerana campur tanganMu
Hanya kerana ibu memang seharusnya melahirkanku

Tetapi yang kurasakan kemudian
Hidup seperti tak bererti lagi
Dan ternyata bahawa hanya kasih sayangMu
Yang mampu membimbing tanganku
Oh oh yang mampu membimbing tanganku

Tuhan maafkanlah atas kelancanganku
Mencoba meninggalkanMu
Sekarang datanglah Engkau bersama angin
Agar setiap waktu aku bisa menikmati kasihMu 

seberkas cinta yang hilang

Ke manakah akan kucari lagi
butir-butir cintaku yang lama kubuang?
Apakah pada gelombang lautan
atau hiruk pikuk jalanan?
Semua sungai ingin kususuri,
semua bukit akan kudaki,
semua padang belantara akan kutembus
Harus kutemukan lagi sebutir cintaku yang hilang
ditelan dusta kemarau panjang

Kapankah akan kudengar lagi
nyanyian angin dan denting gitarmu?
Apakah pada pancaran rembulan
atau tubuh-tubuh panas jalanan?
Semua bumi ingin kujejaki,
semua langit akan kudaki,
semua bintang-bintang akan kutembus
Harusku temukan lagi sebutir cintaku yang hilang
Ditelan dusta kemarau panjang

Dengarlah kata kata ku

Secepat mungkin engkau harus berhenti
menghabiskan nafas di luar
Kenikmatan dunia sering membuat lena
Tak ada yang dapat mencegah
selain engkau sendiri
Sebelum terjerumus semakin jauh
sebaiknya engkau berhenti
Secepat mungkin engkau harus pulang
menghabiskan mimpi yang hilang
Kenyataan hidup terkadang menyakitkan
Tak ada yang mampu merubah
selain engkau sendiri
Sebelum senja merebut mentari
sebaiknya engkau berhenti
Secepat mungkin engkau harus padamkan
bara api panas membakar
Gemerlap cahaya akan segera sirna
bersama turunnya senja
Dengarkanlah dengan hatimu
Jangan engkau dengar dengan jiwa buta
Dengarkanlah kata-kataku
Jangan engkau melihat siapa aku
Dengarkanlah kata-kataku
Jangan engkau melihat siapa aku
Dengarkanlah dengan hatimu
Jangan engkau dengar dengan jiwa buta

Bunga ter akhir

Di sini dibatu ini

Akan kutuliskan lagi

Namaku dan namamu

Maafkan bila waktu itu

Dengan tuliskan nama kita

Kuanggap engkau berlebihan

Sekarang setelah kau pergi

Kurasakan makna tulisanmu

Meski samar tapi jelas tegas

Engkau hendak tinggalkan kenangan

Dan kenangan

Disini kau petikkan kembang

Kemudian engkau selitkan

Pada tali gitarku

Maafkan bila waktu itu

Kucabut dan kubuang

Kau pungut lagi dan kau bersihkan

Engkau berlari sambil menangis

Kau dakap erat kembang itu

Sekarang baru aku mengerti

Ternyata kembangmu kembang terakhir

Yang terakhir

ayah aku mohon maaf

walau tak terucap
aku sangat kehilangan
sebagian semangatku
ada dalam do'a mu.
,
meskipun aku tak dapat menungguimu
saat terakhir...
nmun aku tak kcewa...
mendengar kau berangkat dengan senyum dan ihklas..aku yakin kau cukup bawa bekal..
dan aku bangga jadi anakmu
.
ayah...

amalan jalatundo pengasian

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Ingsun arep ngatamaken
Sahadatullah si jalatunda
Wite nabi kembange lintang
Pentile srengenge wohe rembulan
Ya aku kembang Sekar Wijayakusuma
Sapa bae andeleng badan saliraku
Teka welas teka asih
Sida madep sida idep
Maring badan ingsun